Tugas sistem informasi psikologi E-Konseling


A.    Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Remaja dituntut untuk menentukan dan membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja.
Dalam membentuk kepribadian dan penceraian jati diri, seorang remaja akan memiliki beragam emosi dalam dirinya. Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya masalah dikalangan remaja, misalnya bullying yang sekarang kembali mencuat di media. Kekerasan di sekolah ibarat fenomena gunung es yang nampak ke permukaan hanya bagian kecilnya saja. Akan terus berulang, jika tidak ditangani secara tepat dan berkesinambungan dari akar persoalannya.
Bullying sering dikenal dengan istilah pemalakan, pengucilan, serta intimidasi. Bullying merupakan perilaku dengan karakteristik melakukan tindakan yang merugikan orang lain secara sadar dan dilakukan secara berulang-ulang dengan penyalahgunaan kekuasaan secara sistematis Perilaku ini meliputi tindakan secara fisik seperti menendang dan menggigit, secara verbal seperti menyebarkan isu dan melalui perangkat elektronik atau cyberbullying. Semua tindakan bullying, baik fisik maupun verbal, akan menimbulkan dampak fisik maupun psikologis bagi korbannya. Dampak bullying pada korban diantaranya kesehatan fisiknyamenurun, dan sulit tidur. Seorang korban juga cenderung memiliki psychological well-being yang rendah perasaan tidak bahagia secara umum, self-esteem rendah perasaan marah, sedih, tertekan dan terancam ketika berada pada situasi tertentu Secara psikologis, seseorang korban akan mengalami psychological distress; misalnya adalah tingkat kecemasan yang tinggi, depresi dan pikiran-pikiran untuk bunuh Secara akademis seorang korban akan mengalami poor results; prestasi akademis menurun, kurangnya konsentrasi korban.
 Oleh karena dampak bullying yang banyak dan 2 sangat merugikan korban, fenomena ini harus bisa ditangani. Salah satu cara dengan tindakan preventif ya itu intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam situasi bullying. Bullying terjadi dalam berbagai bentuk diantaranya yaitu bullying secara verbal perilaku berupa kritikan kejam, fitnah, penghinaan. Bullying secara fisik dengan memukuli, menendang, menampar. Bullying secara relasionalNmerupakan pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengucilan, pengabaian, atau penghindaran. Sedangkan bullying secara elektronikbisa dengan mengirimkan pesan atau gambar melalui internet atau telepon seluler.
Beberapa orang yang menjadi korban bullying memiliki kesulitan untuk menemukan tempat bercerita berbagi keresahan mereka, terkdang mereka merasa tidak satu orang pun yang bisa mereka percaya untuk mendengarkan dan merasakan yang ia alami. Karena hal ini kami ingin menyediakan media konseling bagi mereka yang mengalami permasalahan bullying dan merasa tidak menemukan seseorang pun untuk bercerita. “Mari Bercerita” merupakan sebuah layanan  e konseling yang dapat membantu teman-teman untuk bercerita secara penuh tentang apa yang mereka rasakan sebagai korban bullying.
Konseling merupakan sebuah proses bantuan yang dilakukan seorang konselor kepada konseli untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami konseli dan agar konseli  dapat  menyesuaikan  dirinya secara  lebih  efektif  dengan  dirinya  sendiri dan  lingkungan. Proses bantuan ini dapat juga disebut proses psikologis yang dapat dilakukan dalam setting keompok maupun individu. Menurut Richard Nelson (1995:2) konseling merupakan proses yang mempunyai tujuan untuk membantu terbentuknya sebuah hubungan yang baik melalui proses psikologis dengan memberi pertimbangan-pertimbangan dalam psikoterapi.
Seiring perkembangan zaman terjadi perkembangan dalam dunia IT yang juga mempengaruhi kebudayaan sehingga berpengaruh juga terhadap pengajaran dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pada saat ini telah menggeser definisi konseling yang telah ada. Konseling yang dahulu seringkali dinyatakan sebagai hubungan professional tatap muka secara langsung antara konselor dan konseli kemungkinan akan berubah. Proses konseling saat ini telah banyak dilakukan dengan mempergunakan piranti elektronik. Perkembangan global yang semakin cepat membuat individu semakin sulit untuk bisa mengadakan pertemuan dengan konselor secara langsung. Waktu mereka seringkali dihabiskan hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan padanya. Kesulitan individu untuk meninggalkan pekerjaannya maka mengarahkan individu untuk mempermudah menyelesaikan masalah mereka dengan mempergunakan perangkat elektronik. Komunikasi antara dua pihak dapat lebih cepat, lebih efisien dan lebih nyaman dengan menggunakan telepon, mesin fax dan pager serta email (Goss & Anthony, 2003:14).
Berbagai permasalahan manusia yang begitu komplek didunia ini membuat manusia untuk menggunakan perkembangan teknologi untuk memudahkan kegiatannya sehari-hari. Perkembangan teknologi pada saat ini juga banyak digunakan konselor sebagai media dalam karirnya untuk membantu konselinya. Dengan berbagai alasan untuk menunjang keefisienan waktu antara konselor dan konseli maka dibutuhkan tehknologi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang dinamakan e konseling, dimana dalam pelaksanaanya e konseling ini tidak dibatasi waktu dan tempat karena konselor dan konseli tidak harus bertemu tatap muka secara langsung. Meskipun dalam pelaksanaan e konseling ini tidak mempertemukan secara langsung antara konselor dan konseli, pelaksanaan e konseling ini cukup efektif dalam membantu menyelesaikan permasalahan konseli. Terdapat dua ulasan tentang kualitas dalam metodologi e terapi yang membantu peramasalahan kesehatan mental yang ditemukan dalam empat belas penelitian, meskipun tidak begitu meyakinkan akan tetapi e terapi memainkan peran dalam bidangnya (Postel, 2008 dalam Ron Kraus, George Stricker, Cedric Speyer, 2011:57). Penelitian tentang e kosnseling telah dilaksanakan dalam 92 penelitian yang telah dilaporkan dalam 64 makalah bahwa konseling online telah membantu sekitar 9764 klien (Barrak, 2008 dalam Ron Kraus, George Stricker, Cedric Speyer, 2011:57).





B.     Tahap – tahap dalam melakukan e- counseling

1.      Buka website www.maribercerita.com
2.      Setelah website berhasil diakses, kemudian akan muncul tampilan dengan background berwarna putih dan biru yang ditengahnya berisi beberapa kalimat pembuka “selamat datang di maribercerita.com, kawan. Hai kawan melalui maribercerita.com kamu bisa menceritakan segala permasalahan yang sedang kamu alami dan disini juga kamu dapat berdiskusi dengan para konsultan. Dalam hal data yang kami peroleh, masalahmu hanya akan menjadi rahasia kita.” Samping kiri tampilan  terdapat kotak berwarna biru untuk login yang terdiri dari dua petunjuk. Pertama jika anda sudah memiliki akun maka anda hanya perlu mengisi user name dan password kemudian klik sign in, kedua jika belum memiliki akun anda diminta untuk klik pilihan Register now yang berada dibawah kotak sign in.

 














3.      Pada tampilan “Register Account  diminta untuk mengisi identitas subjek sesuai dengan kebenarannya, setelah identitas terisi maka klik register now. Kemudian anda akan menerima email dari platform kami yang berisi username anda.
 









4.      Sesudah anda berhasil register akan muncul tampilan selanjutnya yang menjelaskan secara singkat tentang platform maribercerita.com tersebut, jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang maribercerita.com anda bisa menghubungi costumer service biro menggunakan nomor yang tersedia ditampilan tersebut. Silahkan diswipe untuk tampilan berikutnya.

 

5.      Tampilan berikutnya menjelaskan tema permasalahan “Bullying” yang  dibahas pada e-counseling maribicara.com, kemudian pilih tanda panah  (          ) untuk melanjutkan ke menu home dan memulai konseling .
 










6.      Pada tampilan home terdapat 5 menu bar yang masing-masing menu mempunyai fungsinya. Menu about berisi tentang  apa itu maribercerita.com, dimenu roomchat anda dapat berkomunikasi dengan costumer service mengenai hal perihal yang belum anda pahami dalam sesi konseling ini sebelum anda benar yakin  akan melanjutkan ke tahap berikutnya. Menu ketiga adalah problem yang merupakan langkah awal anda dalam melakukan konseling, selanjutnya terdapat menu profil yang berisi indentitas anda sesuai dengan regisrasi awal anda saat login dan sudah terhubung dengan biro e-conseling. Menu kelima adalah setting yang terdiri dari 3 pilihan yaitu akun yang merupakan pengaturan untuk mengubah kata sandi ataupun nomor telepon, pilihan kedua yaitu notifikasi untuk mengaktifkan notif jika maribercerita mengirimkan  pesan kepada anda dan pilihan terakhir adalah log out.

 











7.      Untuk awal konseling anda dapat memilih menu problem, didalam menu tersebut terdapat kotak berwarna abu-abu. Pada kotak tersebut anda dapat menceritakan permasalahan bullying yang sedang anda alami ataupun yang pernah dialami sehingga menimbulkan trauma dan menarik diri dari lingkungan social. Sebelum cerita tersebut dikirm, anda diminta untuk menentukan gender konselor dan sesi cerita sesaui dengan yang anda inginkan lalu klik “kirim.”
 











8.      Cerita yang anda kirim akan langsung diproses oleh sistem dan diterima oleh biro maribercerita.com, untuk tahap selanjutnya akan diinformasikan melalui email yang telah anda berikan. ss






C.    Kesimpulan dan Saran
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.
Dalam membentuk kepribadian dan penceraian jati diri, seorang remaja akan memiliki beragam emosi dalam dirinya. Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya masalah dikalangan remaja, misalnya bullying. Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok, sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya dan peristiwanya sangat mungkin berulang.
Ketika mendapatkan tindakan bullying beberapa orang susah dalam mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Ketika mereka mendapatkan bullying dari orang-orang sekitarnya, terkadang hal yang mereka pilih adalah memendam sendirian. Karena, biasanya mereka bingung dan takut untuk mengungkapkannya secara langsung.
Karena sebab itu, Maribercerita.com hadir dengan cara yang berbeda. Melalui memanfaatkan teknologi yang ada orang-orang yang mendapat bullyan dari orang lain, dapat meneceritakan perasaannya melalui oborolan via chat, email, voice call maupun video call. Mereka akan lebih leluasa untuk menceritakan hal yang mereka alami. Karena, lewat mari berceirta.com mereka tidak perlu bertatap muka langsung, mereka cukup membuka website maribercerita.com dan akan mendapatkan teman untuk mencurahkan apa yang mereka rasakan. Maribercerita.com berharap, agar orang-orang terutama anak remaja di luaran sana dapat mengungkapkan perasaan mereka dan tidak perlu merasaka tertekan  atas apa yang telah mereka alami. Hal ini juga akan mengurangi perasaan setres yang dirasakan orang-orang yang mengalami  bullyan.
Kami berharap, agar orang-orang di luar sana yang mengalami bullying dapat menceritakan isi hati mereka, agar mereka tidak lagi merasa sendiri dan merasa terbebani. Dengan begitu, mereka akan merasakan perasaan bahagia seperti dengan orang-orang lainnya. Mariberceirta.com berharap, agar bullying dimanapun dapat teratasi terutama di Indonesia. Karna hal ini tentu akan berdampak bagi keseharian seseorang di dalam kehidupannya. Sebab, efek yang ditimbulkan akibat bullying ini akan berakibat fatal nanntinya.

DAFTAR PUSTAKA
Goss, S & Anthony, K. 2003. Technology in Counselling and Psychotherapy: A
Kraus, R., Stricker, G., Speyer C. 2011. Online Counseling: A Handbook for
Nelson, R & Jones. 1995. Counselling and Personality Theory and Practice.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cover

Aku rindu kotak makan siangmu

kalimat penghujung air mata