Aku rindu kotak makan siangmu
Kalau boleh jujur. Aku benci tentang perasaan ku yang masih
sengaja ku simpan rapat-rapat untukmu.
Jika saja aku terlahir dengan keadaan yang bisa aku pilih
sendiri. Aku benci harus jujur soal ini.
Tentang perasaan ku, juga tentang
kenangan-kenangan yang masih ku simpan.
Apa yang aku lupa? Burung origami? Kotak
makan siang kita? Semuanya, satupun tak pernah ada yang aku lupakan. Beginalah
caraku kini agar kamu tak terganggu dengan perasaanku.
Memperhatikan mu dari sini, berharap kamu melihatku lagi. Walaupun
mustahil.
Jujur, aku benci dengan perasaan ku sendiri.
Setiap saatnya
selalu berharap kamu kembali.
Makan siang bersamamu, menikmati pelajaran hingga
selesai.
Membosankan memang tapi apapun yang aku lakukan bersamamu walaupun
berulang kali semuanya tetap terasa menyenangkan.
Kamu pasti bertanya tentang banyak hal. Kenapa aku masih saja
mebicarakan tentang dirimu dalam kosa kataku. Kadang, aku juga bingung sendiri. Kenapa
kamu dan kenangan kita masih terekam jelas diingatanku. Tokoh dalam novel. Jika
boleh aku jujur, setiap saat aku melihatmu aku ingin sekali memulai percakapan
panjang. Tapi, kamu selalu terlihat enggan melakukan hal itu.
Sikap mu yang dingin, yang tak kunjung buat aku mengerti. Kenapa
semuanya justru malah serumit ini.
Ingat? Waktu hujan, waktu kita akan
mengikuti test di sekolah. Kamu berdiri tepat di sampingku. kita saling menikmati hujan. Aku tak tahu pasti tentang apa yang sedang kamu fikirkan. Tapi, aku berharap kenangan kita terlintas disana.
Perlahan, aku
menyadari keberdaanmu. Kamu seperti ingin mengucapkan banyak kata. Tapi,
semuanya tak kunjung ada. Kamu harus tahu, aku menangis saat itu. Walaupun air mataku tak muncul.
Aku ingin semuanya kembali ke keadaan normal. Aku rindu
percakapan panjang kita disaat jeda pelajaran. Aku juga rindu dengarkan
ceritamu tentang keluargamu. Rindu juga makan bersama di tempat langganan kita.
Aku rasa semuanya menyenangkan. Andai saja bisa terulang. Paling tidak aku
ingin bisa menikmati makan siang bersama. Aku rindu kota makan siangmu, tokoh
dalam novel.
Komentar
Posting Komentar