Bali dan seisinya

Semoga aku masih bisa untuk merangkai kata-kata.

Dua puluh empat Agustus dua ribu delapan belas tepat pukul setengah empat sore waktu Bali.

Selamat sore Bali, selamat sore pulau dewata. Pulau dimana aku tumbuh dan menghabiskan masa kecil dan remaja ku. Apa kabar mu hari ini? semoga kabar mu selalu baik dan semakin baik meskipun aku tak lagi menetap di sini. Bali, aku rindu pantaimu, aku rindu deburan ombak pantai rahasia yang dulu selalu ku kunjungi setiap aku merasa tidak baik-baik saja. Semoga, pantai itu masih tetap sama seperti waktu dulu, indah dan menenangkan. 

Bali ku tersayang, terlalu banyak kenangan yang tak akan pernah bisa aku lupakan, meski sejauh apapun aku pergi. Terlalu banyak masa-masa indah yang kini disulap menjadi kenngan masa lalu, masa yang entah kapan bisa terulang lagi. Sejujurnya, setiap aku kembali pada tanah mu, setiap kali pesawat yang aku tumpangi mendarat. Ada rasa bahagia dalam hatiku "akhirnya, aku kembali pulang". Meskipun terkadang aku sendiri tak paham apakah kamu sudi ku anggap sebagai rumah. Karna pada nyatanya, tak ada lagi yang bisa ku sebut keluarga selain yang benar-benar keluarga. Semoga kau paham maksudku. 

Tidak, aku sama sekali tak pernah membenci mu, Bali. Aku tak pernah membenci mu sedikitpun. Hanya saja, aku merasa kashihan pada diri sendiri. Karna setiap aku pulang, aku tak pernah benar-benar merasa pulang lagi. Bali, sapa ku kali ini bukan bentuk protes ku terhadap apa yang terjadi. Bukan juga sebuah tuntutan agar semuanya dapat kembali. Hanya saja, kali ini aku sedang rindu menulis kata demi kata, hanya saja aku sedang rindu dengan apa yang pernah ada. Bali, semoga kali ini kamu mengerti aku selalu merindukan Bali ku yang dulu. Bukan, bukan berarti kau harus berubah dengan hanya "bimsalabim" saja. Tak mengapa, diri mu yang sekarang mungkin memang yang terbaik. Seperti layaknya aku, apapun yang berubah dengan ku sekarang mungkin ini adalah yang terbaik. Terimakasih Bali, sudah memperbolehkan aku kembali menulis cerita lagi di tanah mu. 

Semoga rindu ku berbalas oleh
Bali dan seisinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cover

Aku rindu kotak makan siangmu

kalimat penghujung air mata