Bagaimana kabarmu?

Bagaimana kabarmu? sedang musim apa di kotamu?  penghujan kah? jika benar, berarti sama dengan disini. Di kotaku.
Sudah hampir sepekan ini, rintikan hujan membasahi tanah Jogja. Rintikan inilah yang menemani ku disetiap saat aku mengenangmu, seperti saat ini.

 Memang,memang aku sudah berjanji untuk lupa. lupa tentang kamu, juga tentang kita.
tapi, bagaimana mungkin aku melupakan hal yang tak pernah ingin aku lupakan?

Hay! kali ini, hujan turun lebih deras. Bersamaan dengan suara petir yang tak pernah ku suka.
 Apa kmu masih ingat. Waktu itu malam datang pada bumi, lalu kita pergi keliling kota. Menikmati keindahan kota Denpasar. Tiba-tiba suara petir memekikan telinga kita. Beruntung saja waktu itu kita berada di dalam mobil mungil mu. Kamu ingat  bagaimana wajah ketakutan ku waktu itu? aku sama sekali tak suka petir, aku benci petir.

Jika berbicara tentang dulu, pasti berbicara tentang masa lalu. Jika boleh, aku ingin sekali mengulang masa lalu. Masa lalu bersama kamu. Semuanya terasa menyenangkan, terasa indah.

Aku masih ingat tingkah konyol mu yang selalu menaikan salah satu alismu, sambil berkedip genit . Haha, lucu ya? aku tak pernah lupa tentang kamu. Bahkan aku tak pernah lupa bagaimana pertemuan pertama kita.

Kabarku disini, baik-baik saja. Aku sudah mulai menjalankan aktifvitas ku sebagai mahasiswi disalah satu Universitas negri di Jogja. Kamu pasti belum tahu kan soal ini. Di Jogja sinilah aku membuka lembaran baru tentang kehidupanku.
Tenang,tenang... aku tahu. Kamu sudah diterima di jurusan tekhnik disalah satu universitas di Bandung bukan? aku tahu soal ini dari teman SMA mu. Di Jogja sini aku merasa nyaman. Setiap malam minggu bisa pergi menikmati suasana alun-alun Jogja yang jauh akan kesepian. Bisa menikamti Malioboro saat malam. Rasanya tenang...

Tapi, entah kenapa. Kamu masih terus membayangi kehidupan lembaran baruku.
Kamu selalu hadir di setiap malam datang, kamu selalu menjadi topik utama jika aku bercerita pada Tuhan.
Kita sudah sama-sama besar. Juga sudah sama-sama dewasa.
Pasti banyak perubahan yang telah terjadi pada sosokmu.
Banyak perubahan yang terjadi pada diriku, kecuali jika berbicara tentang hati.
Semuanya masih belum berubah.
Bahkan, terkadang aku benci takdir ku sendiri yang masih belum berubah. Sedangkan di Kota Bandung sana. Kamu sudah menggandeng wanita istimewa mu yang juga teman SMA mu.
Kalian sangat cocok sekali. Pernah, teman mu  mengirimkan foto kelulusan SMA kalian berdua. Aku bahagia melihat senyum mu, meskipun yang di samping mu, bukan ragaku:)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cover

Aku rindu kotak makan siangmu

kalimat penghujung air mata