Titip dia Tuhan..
Dalam diam, dala tawa. Kenangan itu masih berusaha masuk
menyusup diam-diam dari segala penjuru indraku. Aku mohon Tuhan, buat aku
terlihat biasa, buat aku terlihat senormal biasa. Aku hanya ingin bahagia,
seperti layaknya dia. Dia yang terlihat biasa, dia yang terlihat tak punya
beban setelah ‘kejadian itu’. Tuhan, mohon… menatapnya diam-diam, mencuri
setiap waktu agar dapat melihat simpul senyumnya. Tuhan, kenapa harus ada yang
disakiti dan tersakiti. Kenapa semua terasa sulit. Aku tahu, aku bisa melewatkannya,
aku tahu aku bisa baik-baik saja. Jauh lebih baik dari dia. Hanya sedikit butuh
waktu, butuh waktu agar lebih terbiasa tanpa dia. Terbiasa tanpa semuanya. Terbiasa
tanpa sapaan selamat pagi darinya, terbiasa tanpa ucapan selamat tidur darinya
dan mungkin nanti harus mencoba terbiasa melihatnya bersama yang lain. Tuhan,
aku mohon kuatkan aku, kuatkan aku dalam keadaan apapun. Aku hanya takut jika
nanti semuanya benar-benar telah berubah, dia memiliki seseorang yang begitu
berharga dan orang itu bukan aku lagi. Tuhan, titip dia, titip dia. Tokoh dalam
novel
Terharu bacanya :)
BalasHapusmakasi:)
BalasHapus